MEGAWATI MERAIH GELAR PROFESOR, NETIZEN: KARYA ILMIAHNYA MEMUJI DIRI SENDIRI
Jakarta — Presiden Ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri baru saja mendapatkan gelar Profesor Kehormatan dengan status Kehormatan yakni Guru Besar oleh Universitas Pertahanan RI (UNHAN) pada Jumat 11 Juni lalu. Bukan gelar yang menyita perhatian publik lantaran karya ilmiahnya yang tersebar di media sosial yang berisikan era kepemimpinannya dulu.
Karya ilmiahnya yang berjudul ‘Kepemimpinan Presiden Megawati Pada Krisis Multidimensi 2001–2004’. Isi penelitian tersebut membahas krisis multidimensi, krisis ekonomi hingga konflik etnis, agama, separatisme dan terorisme yang dialami Indonesia pada periode 1997–1998. Dari penelitian Megawati didapat bahwa walaupun masa kepemimpina yang relatif singkat, Presiden Megawati dinilai berhasil mengatasi sebagian besar krisis multidimensi yang dihadapi Indonesia.
Upaya yang dilakukan Megawati dalam menangani krisis tersebut dalam penelitiannya, ia telah membuat kebijakan strategis di bidang ekonomi, politik, hukum sosial dan lingkungan dengan landasan pemikiran yang inovatif hingga pemberlakuan operasi militer demi menjaga kedaulatan dan keamanan negara.
Salah satu isi penelitian yang menuai perhatian sekaligus komentar netizen khususnya warga twitter yakni “Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri adalah faktor yang menentukan keberhasilab Indonesia untuk keluar dari krisis multidimensional melalui kapasitasnya sebagai pemimpin negara yang mamou berperan dalam pengambilan kebijakan di level domestik sekaligus menjadi representasi negara di lingkungan internasional.” Ada yang mengomentari mengenai susunan kalimatnya hingga mengatakan bahwa Megawati terlalu memuji dirinya sendiri.
Tanggapan Presiden RI ke-5 Megawati mengenai komentar netizen terhadap karya ilmiahnya bahwa ia sudah kenyang dengan pujian, untuk itu Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) ini, ia tak perlu pujian maupun memuji diri sendiri. Hal ini disampaikan saat memberikan orasi pada acara pengukuhannya sebagai Profesor di Sentul, Bogor. Lanjutnya, ia pun menceritakan sejak bayi ia sudah mendapatkan perhatian banyak orang sebagai putri Presiden Pertama RI, Soekarno.
Referensi :
Tugas ICT Jurnalistik